Sunday 30 July 2017

TIDAK ADA YG KEBETULAN DIDUNIA INI

Pengantar:
Tulisan ini dibagikan oleh Bapak SCA Deza Zulfahmi dalam salah satu grup Whatsapp yang saya ikuti. Mari kita baca dan pelajari.

Seorang petani Scotlandia mendengar jeritan anak minta tolong yang datang dari semak belukar dekat rumahnya. Secara spontan dia berlari ke arah suara itu dan menemukan seorang anak laki-laki yang sedang berjuang keluar dari lumpur hisap yang hampir menenggelamkannya. Dengan sigap si petani menolong anak itu keluar dari lumpur hisap tersebut.

Keesokan harinya ayah si anak itu, seorang saudagar kaya, berkunjung ke rumah si petani dan menawarkan sejumlah hadiah sebagai balas jasa telah menolong anaknya. Dengan halus si petani menolak tawaran saudagar kaya itu.

Sementara mereka berbicara, saudagar kaya itu melihat anak laki-lai si petani sedang berdiri dekat pintu. Kemudian, saudagar itu menawarkan untuk menyekolahkan anak tersebut. Si petani dengan senang hati menerima tawaran itu dan memasukkan anaknya di sekolah kedokteran St. Mary di London.

Di kemudian hari anak petani itu, yang bernama Alexander Fleming, tercatat dalam sejarah sebagai orang yang berhasil menemukan antibiotik yaitu Penicillin.

Beberapa tahun kemudian anak saudagar kaya itu berada dalam keadaan kritis karena terserang radang paru-paru yaitu Pneumonia. Untunglah, atas ijin Tuhan, nyawa anak saudagar kaya itu terselamatkan berkat obat Penicillin yang digunakan untuk menyembuhkannya.

Akhirnya di kemudian hari anak saudagar kaya itu menjadi Perdana Menteri Inggris yang sangat terkenal namanya, yaitu Winston Churchill. Perdana Menteri ini pun kemudian mengangkat Alexander Fleming, sang anak petani itu, sebagai Menteri Kesehatan Kerajaan Inggris Raya.

Tidak Ada Yang Kebetulan di Dalam Hidup Ini

Tidak ada yang kebetulan di dalam hidup ini, Allah-lah yang telah mengatur dan menuntun langkah kita karena Allah punya rencana yang besar dalam hidup kita melalui qodar-Nya. Karena itu, kita harus belajar untuk selalu menabur amal kebaikan sebagai investasi di dalam hidup ini.

Si petani menabur kebaikan dan saudagar itu menabur amal. Di kemudian hari keduanya menuai dari apa yang mereka tabur. Bukan hanya mereka, bahkan juga anak-anak mereka serta orang-orang di sekelilingnya.

Teruslah menabur kebaikan, dan jangan jemu-jemu karena suatu hari nanti, cepat atau lambat, kita akan menuai apa yang kita tabur, sebab janji Allah itu pasti.

No comments: