Tuesday 24 October 2017

KEAJAIBAN SESUDAH 33 TAHUN

Sekitar satu tahun yang lalu, oleh Mbak Puji Lestari nomor WA-ku dimasukkan dalam grup WA teman-teman SMP Negeri 2 Sentolo di Samigaluh. Itu berarti bahwa sesudah 33 tahun, aku dapat bertemu lagi dengan teman-teman SMP-ku walaupun hanya melalui grup Whatsapp. Di grup inilah aku menemukan teman-teman lama seperti Mbak Puji, Mbak Purmiyati, Mas Prasetyo, Mas Andang, Mas Joko, Mbak Peni, Mas Sigit, Mas Pomo, Om Walyadi, Mbak Eny, Mas Tarjo, Mas Dibyo dan banyak teman lainnya. Luar biasa. Teknologi informasi dan Whatsapp mampu mempertemukan kami secara unik. 

Keunikan pertama adalah bahwa aku bisa berkomunikasi dengan banyak teman lama yang dulu bahkan tidak terlalu aku kenal secara dekat. Meskipun dulu aku berada di sekolah bersama mereka, entah di kelas yang sama atau di kelas yang berbeda, aku tidak terlalu akrab dengan mereka. Maka aku jarang bercakap-cakap dengan mereka. Aku yakin hampir semua teman mengenalku sebagai murid yang pendiam dan sukar berteman... dan itu betul. Tetapi, sekarang, meskipun hanya melalui gadget, aku bisa leluasa membaca gagasan, celotehan, guyonan dan cerita lucu mereka, Aku juga bisa nimbrung untuk sekedar say hello... 

Keunikan kedua adalah dalam hal kebiasaan dan kesenangan, tidak ada banyak perubahan pada beberapa teman. Mas Andang masih suka menggoda secara cerdas; Mas Pras masih bercakap tentang permainan catur dan badminton, Mas Joko masih suka memberi umpan topik diskusi yang mencengangkan, Mbak Peni masih suka menyapa teman lain dengan candaan yang khas.. dan sebagainya, dan seterusnya. Hanya Mas Sigit saja yang sedikit berbeda; dulu bicaranya ramai dan wajahnya imut-imut, tapi sekarang menjadi pendengar yang bijaksana bagai seorang resi atau pandita yang suka bertapa...

Keunikan ketiga adalah perubahan. Tidak bisa dipungkiri bahwa perjalanan waktu membuat kami semakin berumur... Dari bentuk fisik, ada yang rambutnya sudah menipis (seperti rambut kepalaku), ada yang rambutnya sudah memutih, ada yang badannya makin kurus, ada yang kulitnya sedikit keriput, ada yang kumisnya tebal dan ada yang bajunya selalu kekecilan... Ada yang anaknya masih kecil, ada yang sudah punya cucu. Ada yang tinggalnya masih di sekitar Yogya atau Kulon Progo, namun ada pula yang bertempat tinggal jauh di luar pulau atau bahkan di luar negara. Semua berubah. Bahkan nama SMP Negeri 2 Sentolo di Samigaluh pun sudah berubah menjadi SMP Negeri 1 Samigaluh.

Aku berharap bahwa pertemanan melalui grup WA ini tidak saja mengumpulkan memori lama supaya kami tidak lekas pikun, tetapi juga mampu mendukung satu sama lain dalam doa dan dorongan semangat. Aku berdoa semoga teman-temanku diberi kesehatan, kegembiraan dan kemudahan dalam mencari penghidupan yang layak bagi keluarga mereka.