Friday 23 December 2016

RCA. ELC HENDRI RIKIANTO



Pada suatu hari Minggu pagi di bulan Februari 2016, Mas Julius, sahabat saya yang tinggal di Bekasi, memberi tahu saya bahwa ia sedang ada di Bogor dan ingin bertemu dengan Mas Anton Endarjananto seorang sahabat saya juga. Mas Julius bertanya apakah saya dapat bertemu dengan mereka.

Akhirnya setelah saya mengikuti misa di Katedral Bogor, saya menuju ke Hotel Arch di Bogor. Di sana saya bertemu kedua sahabat saya. Mereka baru saja mengikuti sebuah acara seminar tentang kesehatan. Sesudah bertegur sapa dan saling berbagi cerita, tiba-tiba Mas Julius berkata bahwa ia ingin memperkenalkan saya pada seorang pengusaha yang sudah sukses dan yang hari itu menjadi salah satu pembicara dalam seminar. Kata Mas Julius, orang itu bernama Pak Hendri. Saya pun diantar untuk menemui orang tersebut.

Beliau masih muda, lebih muda daripada saya. Pakaiannya rapi, sama dengan pakaian yang dikenakan kedua sahabat saya: jas warna hitam, kemeja putih, dasi merah dan sepatu warna hitam mengkilat. Saya menjabat tangan orang muda ini dan menatap wajahnya. Ramah, tutur katanya lembut tetapi tegas... Itu kesan pertama saya.

Beliau tidak berbicara banyak karena sejumlah orang lain juga ingin bertemu beliau, namun saya masih ingat saat beliau bicara tentang kesuksesan. Beliau katakan, tidak penting latar belakang seseorang; siapa pun dapat meraih sukses. Beliau juga mengatakan bahwa sukses adalah ketika beliau dapat melakukan hal-hal yang beliau inginkan tanpa kuatir terhadap banyak hal seperti tanpa harus jaim saat melakukan hal yang disukainya. Begitulah kurang lebih kata-kata bijak yang meluncur di depan saya.

Pada saat itu saya benar-benar tidak tahu siapa beliau. Mas Julius juga belum memberi tahu saya siapa sebenarnya orang itu. Namun saya sudah yakin bahwa beliau memang orang yang hebat.

Baru beberapa minggu sesudahnya, setelah saya membaca majalah yang diberikan oleh Mas Julius, saya tahu siapa dia. Sekarang saya mau mengatakan betapa beruntungnya saya karena saya pernah bertemu, bercakap dan menjabat tangannya.

Beliau adalah Bapak Hendri Rikianto adalah seorang pengusaha sukses Multi Level Marketing K-Link. 

Beliau lahir sebagai anak guru SD dan petani di Ciamis, 15 Mei 1974 dan menamatkan pendidikan sarjana teknik industri di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Beliau bekerja di sejumlah kantor dan terakhir bekerja di sebuah bank asing sebagai salesman kartu kredit. Ironisnya salesman kartu kredit ini justru mengalami kesulitan pembayaran lima kartu kredit yang over limit. Beliau terbelit hutang. Hal ini membuat hidupnya berada dalam kesulitan. Beliau keluar dari pekerjaan dan terpaksa berjualan ayam bakar di pinggir jalan serta tinggal di sebuah kamar kos bersama istri dan anaknya.

Dalam kesulitan inilah seorang rekan memperkenalkannya pada bisnis K-Link. Tidak mudah baginya untuk meyakini bahwa bisnis baru ini akan membuatnya keluar dari kesulitan. Apalagi pada saat itu orang-orang hampir selalu berpandangan bahwa bisnis MLM sama dengan money game. Hendri Rikianto bergabung di bisnis ini; tidak mudah baginya untuk memulianya. Namun berkat bimbingan para upline yang dipercayainya, Hendri Rikianto secara bertahap berhasil meraih kesuksesan.

Didukung sikap yang positif terhadap K-Link sejak awal, tahap demi tahap bisnis ini mampu ia lampaui dengan cepat. Mengawali bisnis ini dengan penghasilan Rp 6.000.000 pada tahun 2002, dalam waktu lima tahun saja, ia mencapai apa yang disebut sebagai kebebasan financial di usia yang masih relatif muda, 35 tahun. Hendri menjalankan usaha sesuai system yang dirancang oleh perusahaan K-Link. Kini jaringan usahanya telah berkembang dengan pesat di seluruh Indonesia, bahkan di mancanegara. Bukan itu saja, bisnis yang digelutinya juga membawa ribuan orang berhasil memiliki kehidupan yang lebih baik.

Hendri Rikianto mengatakan bahwa "Bisnis K-Link menghadirkan banyak pilihan, bukan hanya kebebasan keuangan, tetapi juga kualitas hidup. Bisnis ini lebih besar dari yang Anda bayangkan!"

“Saya meninggalkan profesi lama karena tidak bisa memperoleh apa yang ternyata mampu diberikan oleh bisnis K-LINK. Jika harus mulai dari awal lagi, saya akan bekerja sepuluh kali lebih keras, karena apa yang
kami dapatkan seribu kali lebih besar dari apa yang kami harapkan,” ujar Hendri Rikianto.

Melalui usaha K-LINK, kita diajak melihat sisi lain dari kehidupan
yang lebih baik, positif dan berkualitas, yaitu dengan memiliki kebebasan di bidang waktu, keuangan dan kesehatan. Hendri Rikianto berhasil meraih peringkat Executive Leaders Club dan telah menikmati kemapanan finansial dan keleluasaan waktu, plus pensiun di usia muda bersama sang istri Triana Kurniati dan anak-anak tercinta di rumah indahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta.

Pelajaran kita hari ini antara lain: (1) Bisnis MLM K-Link adalah bisnis yang dapat dilakukan siapa saja; (2) Bisnis K-Link telah terbukti mampu mengantar ribuan orang meraih kesuksesan secara financial dan non-finansial; (3) Hanya dengan bekerja keras sesuai system dan lewat bimbingan upline para pelaku bisnis K-Link dapat meraih kesuksesan.

Sumber Gambar:
k-link.co.id
bukabuku.com

Saturday 1 October 2016

ONE STORY, TWO PERSPECTIVES



Seorang penulis buku yang terkenal duduk di ruang kerjanya. Dia mengambil penanya dan mulai menulis :

"Tahun lalu saya harus dioperasi untuk mengeluarkan batu empedu. Saya harus terbaring cukup lama di ranjang.

Di tahun yang sama saya berusia 60 tahun dan memasuki usia pensiun, keluar dari pekerjaan di perusahaan yang begitu saya senangi. Saya harus tinggalkan pekerjaan yang sudah saya tekuni selama 35 tahun.

Di tahun itu juga saya ditinggalkan ayah yang tercinta.

Kemudian, masih di tahun yang sama, anak saya gagal di ujian akhir kedokteran karena kecelakaan mobil. Biaya bengkel akibat kerusakan mobil adalah puncak kesialan di tahun lalu..."

Di bagian akhir dia menulis :

"Sungguh...tahun yang sangat buruk !"
                                     
Istri sang penulis masuk ke kamar itu dan menjumpai suaminya yang sedang sedih dan termenung. Dari belakang sang istri melihat tulisan sang suami. Perlahan-lahan ia mundur dan keluar dari ruangan itu.

Lima belas menit kemudian dia masuk lagi dan meletakkan sebuah kertas berisi tulisan sebagai berikut :

"Tahun lalu... akhirnya saya berhasil menyingkirkan kantong empedu saya yang selama bertahun-tahun membuat perut saya sakit.

Di tahun itu juga...saya bersyukur bisa pensiun dengan kondisi sehat dan bahagia. Saya bersyukur kepada Tuhan sudah diberikan kesempatan berkarya dan penghasilan selama 35 tahun untuk menghidupi keluargaku.

Sekarang... saya bisa menggunakan waktu saya lebih banyak untuk menulis, yang merupakan hobi-ku sejak dulu ...

Pada tahun yang sama... ayah saya yang berusia 95 tahun... tanpa sakit apa-apa telah mengakhiri hidupnya dengan damai dan bahagia.

Dan masih di tahun yang sama pula... Tuhan telah melindungi anak saya dari kecelakaan yang hebat.....Mobil kami memang rusak berat akibat kecelakaan tersebut... tapi anak saya selamat tanpa cacat sedikit pun..."
                                     
Pada kalimat terakhir istrinya menulis :

"Tahun lalu.... adalah tahun yang penuh berkat yang luar biasa dari Tuhan.... dan kami lalui dengan penuh rasa takjub dan syukur..."
                                     
Sang penulis tersenyum haru... dan mengalir rasa hangat di pipinya... Ia berterima kasih atas sudut pandang berbeda untuk setiap peristiwa yang dilaluinya tahun lalu... Perspektif yang berbeda membuatnya bahagia.
                                     
Sahabatku, di dalam hidup ini kita harus mengerti bahwa bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur. Namun rasa syukurlah yang membuat kita bahagia. Mari kita berlatih melihat suatu peristiwa dari sudut pandang positif.

"We can complain because rose bushes have thorns, or rejoice because thorn bushes have roses" (Abraham Lincoln)

Monday 8 February 2016

Menjadi Sukses Melalui Bisnis Multi Level Marketing (MLM)


Bisnis Multi Level Marketing atau MLM adalah sebuah metode penjualan berjenjang. Konsekuensi dari sistem penjualan berjenjang adalah bahwa harga produk menjadi sedikit lebih mahal. Namun demikian, pada setiap produk yang Anda beli atau jual sebenarnya sudah diperhitungkan keuntungan bagi penjualnya, hingga orang yang memberikan referensi. 

Bahkan keuntungan bukan hanya dari yang memberikan referensi kepada Anda, tapi orang yang memberikan referensi kepada rekan Anda yang mengenalkan produk kepada Anda, boleh dikatakan bila Anda anak, maka yang mengenalkan kepada Anda adalah ayah, maka yang mengenalkan produk kepada rekan Anda (si ayah) adalah kakek.

Ketika Anda (anak) menjual produk, maka baik ‘ayah’ dan ‘kakek’ juga mendapatkan keuntungan. Dan tentunya ketika orang lain Anda tawarkan untuk menjual di situlah Anda menjadi ‘ayah’. 


Dalam multi level marketing dikenal adanya jaringan atau level kedalaman. Semakin besar dan dalam jaringan yang dibuat, semakin besar pula potensi untuk melakukan penjualan dan untuk memperoleh keuntungan dari hasil penjualan itu.

Dengan metode MLM, sebenarnya perusahaan bukannya memboroskan uang dengan membagi-bagi keuntungan kepada para penjualnya, melainkan bisa menghemat biaya distribusi dan pemasaran (biaya iklan) karena biaya tersebut adalah biaya yang mahal dalam sebuah industri perdagangan.

Bila Anda ingin menekuni Bisnis
Multi Level Marketing atau MLM, tiga hal berikut perlu Anda perhitungkan:

1. Apakah perusahaan memiliki SIUPL atau Surat Ijin Usaha Penjualan Langsung? Tanpa SIUPL, bisnis ini tidak layak untuk Anda tekuni.


2. Apakah ada produknya? Identitas produk harus jelas: namanya, bahannya, kegunaannya, di mana dibuat, siapa yang membuatnya, tingkat keamanannya, sertifikat halalnya, dan sebagainya.

3. Berhitung dari mana keuntungan perusahaan. Apakah keuntungan yang dijanjikan masuk akal atau logis? Apakah sudah ada bukti kuat tentang orang -orang yang sukses di bidang ini? Apakah perusahaan diakui oleh negara sebagai perusahaan yang sehat? Jika semua memenuhi persyaratan, Anda tidak perlu ragu lagi.

Memang, Bisnis Multi Level Marketing atau MLM dalam kenyataannya tidak untuk semua orang; artinya, tidak semua orang mau menjalankan usaha ini. Hanya orang-orang yang berkemauan keras, suka bekerja cerdas dan pantang menyerah yang dapat berhasil di usaha ini. Nah, mungkin Anda salah satunya.



Tulisan lebih lengkap mengenai Bisnis MLM dapat Anda baca dalam tulisan Ryan Filbert di http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/07/03/130000726/Mengenal.Bisnis.MLM

Thursday 4 February 2016

PELUANG USAHA BAGI KORBAN PHK

Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK hampir selalu menghantui para pekerja di mana pun, termasuk di Indonesia. Kita sudah sering mendengar atau membaca berita itu. Misalnya beberapa pabrik besar yang memiliki ribuan karyawan terpaksa harus ditutup karena merugi atau karena sebab lainnya. Akibatnya ribuan karyawan terpaksa dirumahkan, diputus hubungan kerjanya. Sebagian pekerja atau buruh mendapatkan pesangon sehingga mereka masih dapat bernapas sejenak sambil mencari pekerjaan baru atau membuka lapangan usaha baru. Sementara itu, banyak pekerja lainnya tidak memiliki nasib baik, tidak mendapatkan pesangon, tidak mendapatkan hak-hak mereka dan diabaikan begitu saja...Apa saja yang dapat dilakukan oleh para korban PHK?

Bagi sebagian dari mereka, PHK mungkin bukan kiamat, bukan akhir segalanya. Mereka mungkin masih dapat memperoleh pekerjaan lain di tempat yang baru. Biasanya karyawan yang memiliki ketrampilan khusus dan langka memiliki kesempatan lebih dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki spesifikasi ketrampilan. Sebagian korban PHK mungkin membuka usaha sendiri di rumah atau bekerja sama dengan orang lain memulai usaha baru. Selalu tersedia peluang usaha bagi korban PHK.Ide-ide baru biasanya muncul saat orang "terpaksa" oleh keadaan. Maka ada sejumlah korban PHK yang menjadi sukses setelah mereka mengalami dahsyatnya kekuatan "kepepet" (the power of kepepet).

Saya sendiri bukan korban PHK dan tidak pernah mengalami PHK. Saya memiliki usaha sendiri yang saya rintis dari awal sendiri. Namun saya juga merindukan untuk membantu mereka yang menjadi korban PHK. Sering kali saya berpikir: bagaimana membantu mereka ya? Maka kerap timbul pikiran untuk mengajak mereka membuka peluang usaha bagi korban PHK. Yang saya ingin bagikan adalah peluang usaha yang modalnya kecil, hanya memerlukan tekad kuat untuk berhasil, kemauan untuk belajar dan mengikuti sistem yang sudah ada. Adakah itu? Saya yakin pasti ada...

Nah, mungkin ada yang ingin bergabung dengan saya untuk menemukan peluang usaha bagi korban PHK di Bogor dan sekitarnya? Silakan menuliskan komentar Anda di bawah ini, atau menghubungi saya melalu email di alamat independent.ec@gmail.com.