Monday 20 August 2018

PESAN JACK MA UNTUK ORANG MUDA

Tulisan ini saya dapatkan dari posting seorang sahabat di inbox facebook saya. Shara share buat Anda. Semoga Anda, khususnya kaum remaja dan muda, dapat belajar dari Jack Ma.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Kalau sampai usia 35 tahun kamu masih miskin, salahkan dirimu sendiri”

Begitulah perkataan Jack Ma, CEO dan milyader dari perusahaan online Alibaba asal China.

Terkesan mendramalisir, tapi memang begitulah kenyataannya.

Usia produktif bekerja dimulai sekitar usia 20 tahun, dan jika pada usia 35 tahun atau selama 15 tahun Anda bekerja namun Anda masih saja merasa gaji bulanan selalu habis sebelum akhir bulan,maka jelas ada yang salah dari diri Anda.

Bayangkan betapa ngerinya jika hal ini  benar-benar terjadi.

Anda bekerja setiap hari selama 15 tahun berharap bisa menyisakan gaji bulanan untuk membeli sebuah rumah, mendapatkan promosi jabatan, gaji yang terus bertambah, menikah dan menjalani kehidupan bahagia, namun di suatu pagi di usia Anda yang sudah masuk angka 35 tahun Anda terbangun dari mimpi dan mendapati tagihan kredit perumahan bulan ini belum dibayarkan, mobil baru saja ditarik pihak dealer karena tidak sanggup membayar kredit, belum lagi istri yang setiap hari ngomel karena uang belanja bulanan selalu kurang.

Disaat itu terjadi Anda kembali mempertanyakan...

“Penghasilan dan kerja keras selama 15 tahun lari kemana?”
“Kenapa sudah bekerja begitu lama tapi seperti tidak ada hasil?”

Lantas kenapa harus diukur diusia di usia 35 tahun? Kenapa tidak diukur diusia 50 tahun atau diusia pensiun?

Bukankah Bill  Gates pebisnis legendaris yang namanya tercantung sebagai orang terkaya di dunia selama 1 dekade belakangan ini mengatakan: “Kalau Kamu lahir dalam keadaan miskin, itu bukan salahmu, namun kalau kamu kelak meninggal dalam keadaan miskin maka salahkan dirimu sendiri.”

Jika saat ini usia Anda masih 25 tahun lakukan hal ini…

“Bersenang-senanglah dengan kegagalan. Buatlah kesalahan sebanyak mungkin. Jangan khawatir. Anda jatuh, Anda bangkit, Anda jatuh lagi, nikmatilah. Anda baru berusia 25 tahun; nikmati pertunjukannya.”  – Jack Ma

Wednesday 1 August 2018

MENERIMA DIRI DAN BERSYUKUR (2)


Tung Desem Waringin, penulis buku best seller Marketing Revolution, pernah menyebut bahwa setiap orang atau setiap usaha harus memiliki ultimate advantage. Secara umum hal itu berarti orang harus berusaha memiliki keunggulan daripada orang lain. Kalau teman Anda rajin, Anda harus lebih rajin. Dan ketika dia menjadi lebih rajin seperti Anda, Anda akan berusaha jauh lebih rajin darinya. Kalau teman Anda membaca satu ayat Kitab Suci dalam sehari, sebaiknya Anda membaca dua ayat dalam sehari. Kalau dia kemudian membaca dua ayat, Anda akan membaca tiga ayat. Kalau teman Anda ramah terhadap Anda, Anda harus lebih ramah terhadapnya.

Dalam banyak hal, ketika kita berlomba dalam kebaikan, kita harus melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kesenangan pribadi atau kesombongan diri. St Ignatius dari Loyola pernah mengajarkan agar orang menghayati semangat “agere contra” atau “berbuat sebaliknya”. Semangat itu dimaksudkan untuk menangkal hal-hal negative. Ketika Anda malas, Anda harus memutuskan untuk rajin. Ketika Anda mulai berputus asa, Anda memutuskan untuk berharap. Ketika Anda disakiti orang, Anda belajar mengampuni. Ketika Anda direndahkan orang, Anda malah mendoakan mereka  supaya mereka memperoleh berkah berlimpah.  Dan ketika Anda berhasil, Anda tidak usah meminta pujian dengan cara memberitahukannya kepada orang lain. Sukar, bukan? Tetapi itulah inti dari menjadi orang yang unggul, orang yang memiliki ultimate advantage, orang yang lebih berguna bagi banyak orang.

Tengoklah contoh-contoh orang yang memiliki kekurangan, namun mereka memiliki keunggulan yang membuat orang lain bahagia, bersyukur, termotivasi. Anda pernah membaca kisah Helen Keller, seorang yang buta dan tuli, namun mampu menjadi seorang pengarang, aktivis politik dan dosen? Dalam kekurangannya, dia adalah orang buta dan tuli pertama yang memperoleh gelar akademik bachelor of arts. Anda pernah mendengar kisah Jack Ma, seorang sederhana dari sebuah desa terpencil yang bermimpi untuk menjadi guru dan akhirnya menjadi salah seorang terkaya di dunia? Atau Anda tahu Lee Ridley yang adalah pemenang Britain’s Got Talent 2018? Lee Ridley atau nama panggungnya Lost Voice Guy adalah seorang stand-up comedian yang cacat, tidak bisa berbicara dan tubuhnya tidak sempurna. 

Mereka adalah orang-orang yang menerima dirinya sendiri apa adanya, namun mereka tidak menyerah; mereka ingin menjadi orang-orang yang lebih baik, lebih berguna, dengan ultimate advantage mereka. Mereka bisa, kita pun bisa.

(Akan dilanjutkan ke Bagian ke-3)