Wednesday 1 August 2018

MENERIMA DIRI DAN BERSYUKUR (2)


Tung Desem Waringin, penulis buku best seller Marketing Revolution, pernah menyebut bahwa setiap orang atau setiap usaha harus memiliki ultimate advantage. Secara umum hal itu berarti orang harus berusaha memiliki keunggulan daripada orang lain. Kalau teman Anda rajin, Anda harus lebih rajin. Dan ketika dia menjadi lebih rajin seperti Anda, Anda akan berusaha jauh lebih rajin darinya. Kalau teman Anda membaca satu ayat Kitab Suci dalam sehari, sebaiknya Anda membaca dua ayat dalam sehari. Kalau dia kemudian membaca dua ayat, Anda akan membaca tiga ayat. Kalau teman Anda ramah terhadap Anda, Anda harus lebih ramah terhadapnya.

Dalam banyak hal, ketika kita berlomba dalam kebaikan, kita harus melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kesenangan pribadi atau kesombongan diri. St Ignatius dari Loyola pernah mengajarkan agar orang menghayati semangat “agere contra” atau “berbuat sebaliknya”. Semangat itu dimaksudkan untuk menangkal hal-hal negative. Ketika Anda malas, Anda harus memutuskan untuk rajin. Ketika Anda mulai berputus asa, Anda memutuskan untuk berharap. Ketika Anda disakiti orang, Anda belajar mengampuni. Ketika Anda direndahkan orang, Anda malah mendoakan mereka  supaya mereka memperoleh berkah berlimpah.  Dan ketika Anda berhasil, Anda tidak usah meminta pujian dengan cara memberitahukannya kepada orang lain. Sukar, bukan? Tetapi itulah inti dari menjadi orang yang unggul, orang yang memiliki ultimate advantage, orang yang lebih berguna bagi banyak orang.

Tengoklah contoh-contoh orang yang memiliki kekurangan, namun mereka memiliki keunggulan yang membuat orang lain bahagia, bersyukur, termotivasi. Anda pernah membaca kisah Helen Keller, seorang yang buta dan tuli, namun mampu menjadi seorang pengarang, aktivis politik dan dosen? Dalam kekurangannya, dia adalah orang buta dan tuli pertama yang memperoleh gelar akademik bachelor of arts. Anda pernah mendengar kisah Jack Ma, seorang sederhana dari sebuah desa terpencil yang bermimpi untuk menjadi guru dan akhirnya menjadi salah seorang terkaya di dunia? Atau Anda tahu Lee Ridley yang adalah pemenang Britain’s Got Talent 2018? Lee Ridley atau nama panggungnya Lost Voice Guy adalah seorang stand-up comedian yang cacat, tidak bisa berbicara dan tubuhnya tidak sempurna. 

Mereka adalah orang-orang yang menerima dirinya sendiri apa adanya, namun mereka tidak menyerah; mereka ingin menjadi orang-orang yang lebih baik, lebih berguna, dengan ultimate advantage mereka. Mereka bisa, kita pun bisa.

(Akan dilanjutkan ke Bagian ke-3)

No comments: