Thursday 10 August 2017

CHRISTOPHER TUKANG LEDENG


Pengantar
Kisah ini saya dapatkan juga dari pesan di salah satu grup Whatsapp yang saya ikuti. Semoga berguna untuk Anda.

Suatu ketika, pimpinan Mercedes Benz, sebut saja Mr Benz menelpon seorang tukang ledeng yang direkomendasikan temannya untuk memperbaiki kran air yang bocor di rumahnya. Temannya bilang, bahwa tukang ledeng yang satu ini bisa diandalkan.

Ketika dihubungi, ternyata sang tukang ledeng sedang menangani banyak pekerjaan dan baru bisa datang dua hari kemudian. Akhirnya Mr Benz setuju untuk menunggu selama dua hari.

Keesokan harinya, sang tukang ledeng menghubungi Bos Mercy lagi, sekedar menyampaikan terima kasih karena bersedia menunggu satu hari lagi (karena besok baru akan datang). Sang Bos pun terkesan atas pelayanan dan cara berbicara sang tukang ledeng tersebut.

Pada hari yang disepakati, sang tukang ledeng datang ke rumah tersebut untuk memperbaiki kran yang bocor. Setelah diutak atik sana-sini, kran pun selesai diperbaiki dan sang tukang ledeng pun pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya.

Sekitar dua minggu setelah itu, sang tukang ledeng menghubungi Mr Benz lagi untuk sekedar menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih ada masalah?

Mr Benz berpikir bahwa orang ini luar biasa, walaupun cuma tukang ledeng, tetapi ia begitu memperhatikan kepuasan pelanggan.

Beberapa bulan kemudian Mr. Benz menghubungi sang tukang ledeng dan memintanya untuk bekerja di perusahaannya. Tentu saja sang tukang ledeng kaget, apalagi sebelumnya ia tidak tahu bahwa orang yang dibantunya itu adalah pimpinan sebuah perusahaan otomotif terbesar di dunia. 

Belajar dari si Tukang Ledeng

Pertanyaanya, kira-kira, pekerjaan apa untuknya sekarang? Apakah tukang tersebut akan diangkat menjadi pengawas saluran air perledengan di pabrik Mercedez ? Apakah keahlian di bidang pipa yang membuatnya direkrut? Ternyata TIDAK!

Bukan keahliannya sebagai tukang pipa yang membuatnya mendapat posisi baru, tetapi dedikasinya yang ingin selalu membuat pelanggannya puaslah yang membuatnya menjadi pegawai terhormat.

Tukang ledeng ini bernama : Christopher L. Jr. Ia direkrut untuk mengurusi customer Mercedes Benz, dengan tujuan utama agar pemilik mobil Mercedez puas atas pelayanan perusahaan otomotif tersebut.

Dengan pekerjaan barunya, sang tukang pipa kini harus mengembangkan bakatnya di bidang kepuasan pelanggan. Sebuah bidang yang sebelumnya sama sekali tak terpikirkan sebagai pekerjaaannya. Sang tukang pipa tidak menyangka bahwa keramahannya melayani pelanggan dan keinginannya memuaskan pelanggan ternyata merupakan keahlian yang sangat berharga dan langka. 

Keahlian itu bukan hanya menyangkut ilmu, tapi hati manusia.

Tak terpikir oleh tukang ledeng itu bahwa sebuah sikap yang dianggap sekedar nilai tambah (value) bagi suatu pekerjaaan, ternyata mempunyai nilai besar. Karirnya melesat hingga ia menjabat sebagai General Manager di Customer-Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz! Suatu lompatan yang tinggi bagi seorang tukang pipa ledeng.

Oleh karena itu seriuslah terhadap setiap pekerjaan ataupun pelayanan. Lakukanlah dengan sepenuh hati dan dengan hati. Lakukan dengan bermutu dan dedikasi yang tinggi. Terlebih lagi kalau itu diniatkan ibadah, yakni dalam rangka melayani Tuhan. Maksimalkan potensi-potensi kecil yang kadang-kadang atau bahkan mungkin diremehkan kebanyakan orang.

Kita tidak pernah tahu, rezeki besar itu ada di mana, dan betapa seringnya Tuhan memberikan rejeki yang tidak diduga-duga jika kita bekerja untuk Tuhan dengan sungguh-sungguh dan dengan hati dan bukan sekedar bekerja melayani manusia.

No comments: