Pengantar
Tulisan ini saya
dapatkan dari sahabat dan guru saya yaitu Mas Julius Widiantoro pada sekitar
awal Juli 2017. Beberapa bagian telah saya edit untuk memudahkan Anda membaca
teks ini. Terima kasih kepada Mas Julius untuk tulisan yang sangat berarti ini.
Semoga tulisan ini berarti juga bagi para pembaca blog saya.
MENTAL MISKIN
TETAP MISKIN
H:
"Mas, apakah bisa membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan?"
T:
"Oke, apa pekerjaan yang diinginkan?"
H:
"Apa saja deh, Mas, yang penting kerja."
T:
"Ok, mungkin saya bisa minta kolega saya; siapa tahu kamu bisa jadi salesman
di sana."
H:
"Kalau bisa jangan yang disuruh jualan deh, Mas; saya gak terlalu suka
jualan."
T:
"Oh gitu yah, oke.. oke.. bentar yah, saya coba telpon teman saya di
Jakarta."
Setelah
menghubungi teman, saya pun memberitahu yang bersangkutan.
T:
"Ok, H... Kata teman saya, dia sedang butuh seorang admin untuk input
penjualan."
H:
"Waduh, Mas, saya ga bisa komputer."
T:
"Ok... Kalau begitu, mengapa gak bisnis saja?"
H:
"Wah, itu butuh modal, Mas; saya gak punya modal."
T:
"Oke. Kalau misalnya ada teman saya yang bisa membantumu berbisnis dengan
modal kecil atau tanpa modal....?"
H:
"Itu pasti MLM multi level yah? Kalau yang kayak gituan gak deh, Mas, saya
gak suka MLM, Mas."
He..he...he..
Saya belum selesai menjelaskan, namun rasanya saya mendadak kehilangan minat
untuk membantu orang ini.
Banyak
orang susah, bukan karena tidak ada kesempatan, namun masalahnya ada pada sikapnya.
Saya teringat pesannya Jack Ma sang pendiri Alibaba, "Di dunia ini orang
yang paling sulit dilayani adalah orang yang BERMENTAL MISKIN.
Dikasih
gratis...dia beraksi: "Saya mau diperalat apa nih?"
Dikasih
murah... dia berkomentar: "Ini pasti barang jelek."
Dikasih
yang bagus... dia nyeletuk: "Ini pasti mahal."
Dikasih
yang modern...dia mengeluh: "Saya gak berpengalaman."
Dikasih
yang mudah...dia mencuit: "Ah itu tradisional."
Hilangkan
mental miskin. Belajarlah untuk ber-mental kaya. Apa pun harus dipelajari,
dicoba, dan dijalankan. Buka hati lebih besar... tentunya dengan kejujuran dan
kesabaran.
Ini
bagus buat bahan renungan :
"Orang
BERMENTAL MISKIN adalah orang yang paling susah dilayani".
Diberi
suatu peluang dengan gratis, mereka pikir ini sebuah jebakan.
Ditawarkan
investasi kecil, mereka bilang hasilnya gak banyak.
Diajak
investasi besar, gak ada duit katanya.
Diajak
melakukan hal-hal baru, merasa gak ada pengalaman.
Diajak
jalanin bisnis tradisional, katanya berat persaingannya.
Diajak
menjalankan model bisnis baru, katanya ribet.
Diajak
buka toko, ngeluh gak bebas.
Diajak
bisnis apa aja, bilang gak punya keahlian.
Mereka
punya kesamaan: Nanya Google atau dengerin teman yang sama-sama hopeless. Mereka berpikir lebih banyak
dari pada profesor, namun bertindak lebih sedikit dari pada orang buta. Tanyakan
apa yg dapat mereka lakukan untuk hidup mereka... niscaya mereka gak bisa
menjawab!!!
Orang
berMENTAL MISKIN gagal karena satu kesamaan sikap: sepanjang hidup mereka hanya menunggu. Kawan, benarkah kalian mau
mengubah kehidupan kalian? Teman-teman Jack Ma menolak saat diajak kerjasama.
Semua menunggu hasil Jack Ma. Namun saat Jack Ma sukses dengan Alibaba,
teman-temannya sudah tak sanggup untuk ikut menikmati karena saham Alibaba
sudah tak terbeli oleh mereka.
Sebagian
lainnya hanya bergumam : "Ya dia memang beda". Yaaa... Jack Ma berbeda.
Bukan berbeda dari makanannya, karena dia pun orang biasa. Bukan berbeda dari
kecerdasan, karena dia pun hanya guru bahasa Inggris. Tapi yang membedakan
adalah action-nya. Saat kawan-kawannya menunggu perubahan datang, Jack
Ma melakukan sesuatu untuk berubah.
Sampai
kapan kita hanya menunggu dan tertinggal? Lebih baik gagal dalam melakukan
sesuatu daripada tidak melakukan apa-apa dalam hidup. Kita bukan mayat
hidup. Negative thinking is going
nowhere.
Salam
Sukses menembus batas perubahan. Bisnis yang kujalani sekarang membantu merubah
hidupku jadi lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment