Monday 10 July 2017

MENTAL MISKIN TETAP MISKIN


Pengantar
Tulisan ini saya dapatkan dari sahabat dan guru saya yaitu Mas Julius Widiantoro pada sekitar awal Juli 2017. Beberapa bagian telah saya edit untuk memudahkan Anda membaca teks ini. Terima kasih kepada Mas Julius untuk tulisan yang sangat berarti ini. Semoga tulisan ini berarti juga bagi para pembaca blog saya.

MENTAL MISKIN TETAP MISKIN

H: "Mas, apakah bisa membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan?"
T: "Oke, apa pekerjaan yang diinginkan?"
H: "Apa saja deh, Mas, yang penting kerja."
T: "Ok, mungkin saya bisa minta kolega saya; siapa tahu kamu bisa jadi salesman di sana."
H: "Kalau bisa jangan yang disuruh jualan deh, Mas; saya gak terlalu suka jualan."
T: "Oh gitu yah, oke.. oke.. bentar yah, saya coba telpon teman saya di Jakarta."

Setelah menghubungi teman, saya pun memberitahu yang bersangkutan.

T: "Ok, H... Kata teman saya, dia sedang butuh seorang admin untuk input penjualan."
H: "Waduh, Mas, saya ga bisa komputer."
T: "Ok... Kalau begitu, mengapa gak bisnis saja?"
H: "Wah, itu butuh modal, Mas; saya gak punya modal."
T: "Oke. Kalau misalnya ada teman saya yang bisa membantumu berbisnis dengan modal kecil atau tanpa modal....?"
H: "Itu pasti MLM multi level yah? Kalau yang kayak gituan gak deh, Mas, saya gak suka MLM, Mas."

He..he...he.. Saya belum selesai menjelaskan, namun rasanya saya mendadak kehilangan minat untuk membantu orang ini.

Banyak orang susah, bukan karena tidak ada kesempatan, namun masalahnya ada pada sikapnya. Saya teringat pesannya Jack Ma sang pendiri Alibaba, "Di dunia ini orang yang paling sulit dilayani adalah orang yang BERMENTAL MISKIN.
Dikasih gratis...dia beraksi: "Saya mau diperalat apa nih?"
Dikasih murah... dia berkomentar: "Ini pasti barang jelek."
Dikasih yang bagus... dia nyeletuk: "Ini pasti mahal."
Dikasih yang modern...dia mengeluh: "Saya gak berpengalaman."
Dikasih yang mudah...dia mencuit: "Ah itu tradisional."

Hilangkan mental miskin. Belajarlah untuk ber-mental kaya. Apa pun harus dipelajari, dicoba, dan dijalankan. Buka hati lebih besar... tentunya dengan kejujuran dan kesabaran.

Ini bagus buat bahan renungan :
"Orang BERMENTAL MISKIN adalah orang yang paling susah dilayani". 
Diberi suatu peluang dengan gratis, mereka pikir ini sebuah jebakan.
Ditawarkan investasi kecil, mereka bilang hasilnya gak banyak.
Diajak investasi besar, gak ada duit katanya.
Diajak melakukan hal-hal baru, merasa gak ada pengalaman.
Diajak jalanin bisnis tradisional, katanya berat persaingannya.
Diajak menjalankan model bisnis baru, katanya ribet.
Diajak buka toko, ngeluh gak bebas.
Diajak bisnis apa aja, bilang gak punya keahlian.

Mereka punya kesamaan: Nanya Google atau dengerin teman yang sama-sama hopeless. Mereka berpikir lebih banyak dari pada profesor, namun bertindak lebih sedikit dari pada orang buta. Tanyakan apa yg dapat mereka lakukan untuk hidup mereka... niscaya mereka gak bisa menjawab!!!

Orang berMENTAL MISKIN gagal karena satu kesamaan sikap: sepanjang hidup mereka hanya menunggu. Kawan, benarkah kalian mau mengubah kehidupan kalian? Teman-teman Jack Ma menolak saat diajak kerjasama. Semua menunggu hasil Jack Ma. Namun saat Jack Ma sukses dengan Alibaba, teman-temannya sudah tak sanggup untuk ikut menikmati karena saham Alibaba sudah tak terbeli oleh mereka.

Sebagian lainnya hanya bergumam : "Ya dia memang beda". Yaaa... Jack Ma berbeda. Bukan berbeda dari makanannya, karena dia pun orang biasa. Bukan berbeda dari kecerdasan, karena dia pun hanya guru bahasa Inggris. Tapi yang membedakan adalah action-nya. Saat kawan-kawannya menunggu perubahan datang, Jack Ma melakukan sesuatu untuk berubah.

Sampai kapan kita hanya menunggu dan tertinggal? Lebih baik gagal dalam melakukan sesuatu daripada tidak melakukan apa-apa dalam hidup. Kita bukan mayat hidup. Negative thinking is going nowhere.

Salam Sukses menembus batas perubahan. Bisnis yang kujalani sekarang membantu merubah hidupku jadi lebih baik lagi.

No comments: