Friday 10 March 2017

APA PERBEDAAN SIKAP PESIMIS ATAU OPTIMIS DALAM BISNIS?



Tulisan berikut ini adalah penuturan Dato' DR. H. Md. Radzi Saleh, yang saya dapatkan dari sahabat dan guru saya Mas Julius Widiantoro dan beliau kirim melalui pesan Whatsapp.  Dato' DR. H. Md. Radzi Saleh adalah pemimpin K-Link di Indonesia saat ini. Semoga berguna bagi para pembaca blog saya. (Thomas)


PESIMIS ATAU OPTIMIS


‘A Pessimist‘ (Orang yang cepat berputus asa melihat kesulitan di setiap kesempatan
‘An Optimist‘ (Senantiasa melihat yang baik) melihat kesempatan di setiap kesusahan

Kata-kata ini sering kita dengar daripada tokoh-tokoh pemimpin yang sukses. Sekiranya kita amati dan pahami mesej yang ingin disampaikan adalah pilihan untuk sukses terdapat dimana-mana. Apa yang harus dilakukan adalah merubah cara kita berfikir daripada pessimist kepada optimist.

Orang yang optimist kata-kata gagal itu tidak ada dalam benak fikiran mereka dan senantiasa berprasangka baik terhadap peluang-peluang yang dihidangkan. Setiap kegagalan yang ditempuh akan dinikmati bukan diratapi, minimal dia telah mencoba untuk melakukan dan mengetahui potensi dirinya dalam menghadapi pekerjaan tersebut. Banyak kemungkinan yang membuat kegagalan tersebut seperti kurang pengetahuan, waktu tidak sesuai, salah lokasi dan sebagainya.

Anda mungkin pernah mendengar kisah saya saat berhijrah ke bumi Indonesia ini. Walaupun di satu tempat yang baru dan asing buat saya, tanpa teman dan saudara mara, saya tetap mengambil peluang dan tantangan ini sebab di kala itu saya tidak mempunyai pilihan lagi kecuali harus sukses demi memiliki keluarga yang bahagia dan terlepas dari beban masalah kewangan.

Saya juga melihat setiap kesulitan itu sebagai satu kesempatan untuk sukses. Salah satu masalah berat yang harus saya lalui adalah cara berfikir orang Indonesia terhadap bisnis MLM yaitu harus cepat kaya, investasi besar dan negatif terhadap bisnis MLM dari Malaysia.

Kekurangan dan kelemahan tersebut saya jadikan sebagai satu kekuatan dengan meyakini leaders yang bergabung, agar jangan berbicara mau kaya dahulu tetapi bicara membangun karier dan untuk membangun karier harus memiliki ilmu yang dilakukan secara sistematik. Jangan menjanjikan sesuatu yang terlalu besar dan investasi harus sederhana ‘commit’ dengan apa yang kita janjikan.

Alhamdulillah dengan cara yang cukup sederhana, kita telah bisa menjadikan K-Link sebagai sebuah perusahaan yang besar dan memiliki banyak orang yang benar-benar sukses di bisnis ini sehingga sekarang mereka bukan sahaja memiliki rangkaian di Indonesia tetapi juga di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan dan sebagainya. Ini sebenarnya cara memulakan bisnis MLM yang benar, investasi kecil tapi penghasilannya besar. Sekiranya gagal pun tidak akan membuat mereka merana dan kita tidak akan terbeban dengan kerugian mereka.

Selain daripada itu pastilah dengan senantiasa berdoa kepada Allah SWT seperti pesan Rasullah,
“Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama dan penerang langit dan bumi” (HR. Tirmidzi)

Jangan sesekali berdoa dengan hanya menyuarakan doa dengan lisan semata, sedangkan hati dan fikiran sama sekali tidak ingat kepadaNya. Selain daripada itu kita harus meyakini bahawa doa yang kita panjatkan kepadaNya pasti akan dikabulkan seperti sabda Rasullah SAW.

“Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa doa itu akan dikabulkan. Ketahuilah, bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa yang dipanjatkan dengan hati yang lalai dan lengah!” (HR. Tarmidzi dan Hakim)

Akhir kata teman-teman dan sahabat saya, disaat Anda telah memulakan langkah Anda menuju sesuatu pekerjaan yang lebih baik, jangan sesekali menoleh kebelakang lagi, teruskan perjuangan Anda dan optimist dengan pekerjaan Anda.

No comments: