Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni, saya tuliskan kembali butir-butir Pancasila yang selalu harus dihayati dan diamalkan oleh setiap warga Negara Indonesia.
Lima asas dalam Pancasila
dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi
pelaksanaan Pancasila.
Butir-butir Pancasila
ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.
I. SILA PERTAMA: KETUHANAN
YANG MAHA ESA
1. Percaya dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat-menghormati dan
bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu
agama dan kepercayaan kepada orang lain.
II. SILA KEDUA: KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN BERADAB
1. Mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama
manusia.
3. Mengembangkan sikap
tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena
terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan
kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela
kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa
dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap
hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
III. SILA KETIGA:
PERSATUAN INDONESIA
1. Menempatkan kesatuan,
persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan
Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa
Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan
demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
IV. SILA KEEMPAT:
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILAN
1. Mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk
mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan
rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan
dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil
harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan.
V. SILA KELIMA: KEADILAN
SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1. Mengembangkan perbuatan
luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak
orang lain.
5. Suka memberi
pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap
pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup
mewah.
9. Tidak melakukan
perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya
orang lain.
12. Bersama-sama berusaha
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
No comments:
Post a Comment