Saya mendapatkan tulisan ini dari
grup JDG. Pada bagian awal tulisan tersebut ada keterangan: (Co pas dari Grup
Leader Sumbar). Karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada siapa
pun yang menuliskan gagasan ini dan menyebarluaskannya melalui Whatsapp atau
email sehingga lebih banyak orang dapat membacanya. Tulisan ini sangat penting
bagi para pelaku usaha Multilevel Marketing, khususnya para pebisnis K-Link di
Indonesia. (Thomas)
Beberapa
waktu yang lalu saya berkesempatan untuk mendengar cerita dari CA. Widodo. Ya,
siapa yang tidak mengenal beliau? Jaringan bisnisnya tersebar dimana-mana:
Hongkong, Singapura, Macau, dll, dan 80% member K-Link Malaysia adalah jaringan
beliau. Cerita dimulai ketika banyak orang yang menyebut beliau beruntung
karena punya donwline yang mau jalan.
Tahukah
Anda bahwa di awal menjalakan K-Link beliau sering bolak-balik Bantul-Solo
hanya sekedar untuk menjual Kinotakara secara eceran? Bahkan suatu ketika
beliau pernah memutuskan untuk berhenti menjalankan K-Link saat berada di
Solo karena mengalami banyak penolakan dan perbekalan uangnya habis. Saat itu
beliau duduk di pinggir jalan untuk istirahat sambil meratapi bisnisnya yang
stagnan. Dengan susah payah ia telah berhasil mengundang sahabatnya ke BOP, namun yang terjadi sungguh di luar dugaan;
sahabat beliau bukannya percaya dengan K-Link tapi malah berteriak “NGAPUSI
(bohong)” kepada pembicara Marketing Plan. Tentu Anda semua bisa membayangkan
bagaimana perasaan beliau. Untungnya sebelum beranjak pulang, beliau melihat
seorang peminta-minta di lampu merah. Beliau melihat bahwa semakin banyak
pengemis itu menyodorkan tangannya, memang semakin banyak yang menolak, namun
tidak sedikit juga yang memberikan uang receh. Di situ terjadi hukum
probabilita. Beliau menyimpulkan bahwa kalau selama ini beliau mengalami banyak
penolakan, berarti presentasinya kurang banyak; kalau banyak downline tidak berjalan,
berarti jumlah donwline harus diperbanyak. Kejadian tersebut merupakan sebuah
momentum bagi Pak Widodo untuk menjalankan K-Link dengan lebih serius sehingga
beliau memiliki bisnis besar seperti sekarang.
Tahukah
Anda bahwa sahabat yang berteriak “NGAPUSI” (Bohong!) di acara BOP itu kini
sudah menjadi Crown Ambassador dengan 3 Crown Ambassador di bawahnya? Mungkin Anda
semua heran kok bisa begitu? Terus bagaimana caranya? Jawabannya simple: itu adalah sebuah keajaiban.
Kalau kita berani NGOTOT dalam kondisi apa pun, yakinlah Tuhan tidak tidur;
hasil akhir tidak akan menghianati usaha.
Teman-teman,
mungkin di antara Anda pernah ada yang berpikir ingin berhenti dari K-Link.
Kalau Anda sudah mengalami hal itu, saya ucapkan selamat. Mungkin Anda malah
bingung dengan statement saya: “kok
malah diselamati?” Ya, selamat karena Anda sudah berada di jalur yang tepat;
berarti Anda sudah melakukan. Anda tidak akan pernah mengalami kesulitan kalau Anda
tidak bertindak. Kalau Anda sudah melakukan, tinggal perbanyak saja jumlahnya,
maka Anda akan bertemu dengan orang-orang yang tepat. Hanya saja untuk menemukan
orang yang tepat, Anda harus menjadi orang yang tepat bagi upline Anda. Caranya?
Jadilah orang yang mau belajar dan mau diajari. Michael J Losier dalam buku The Law of Atraction mengatakan
“kemiripan akan menarik kemiripan.” Artinya, Anda akan dengan mudah menemukan “orang-orang
yang tepat” kalau Anda mau bertindak menjadi orang yang tepat.
Mari
kita sejenak merenung sudah se-ngotot
apakah kita; sudah memperpantas SIKAP diri sebagai partner sejati seperti apa
kita? Sudahkah kita membuat impian, memakai produk, membuat daftar nama,
mengundang, melakukan presentasi, mem-folow up dan menggunakan alat bantu
bisnis secara maksimal bahkan dalam kondisi yang tidak mendukung sekalipun? Kalau
ketujuh hal tadi sudah di-ngotot-kan, sukses tinggal menunggu waktu.
Saya
belajar ngotot dari Pak Rivai
Djatmika. Ketika bonus belum seberapa, beliau mau mengatar satu boks Spirulina
ke Solo. Pak Deza Zulfahmi rela mengantar produk senilai Rp 850 ribu
dengan biaya Rp 3,5 juta karena harus menyewa kapal untuk melintasi pulau. Pak
Faizal Alkatiri mempertaruhkan nyawa membangun bisnis di daerah konflik Timor
Leste, dan masih banyak lagi contoh yang tidak bisa disebut satu persatu.
Selamat
berjuang teman-teman. Sukses untuk Anda...
No comments:
Post a Comment