Sunday 2 September 2018

MENERIMA DIRI DAN BERSYUKUR (3)


Kemampuan seseorang untuk memiliki ultimate advantage ditentukan oleh beberapa hal, antara lain: (1) apa saja mimpi atau keinginan kuat Anda, (2) dengan siapa Anda bergaul, dan (3) buku apa yang Anda baca.

Untuk menjadi pribadi yang unggul, kita harus memiliki tujuan atau goal atau mimpi. Ini bukan sekedar mimpi melainkan sebuah keinginan kuat untuk dapat diwujudkan. Tujuan atau mimpi ini sebegitu kuat sehingga kita bisa tidak mungkin menomorduakannya sebab jika mimpi ini tidak terwujud, hidup kita akan menderita.

Tentu saja mimpi-mimpi itu haruslah sesuatu yang baik dan mulia. Misalnya: Saya ingin naik haji pada usia 40 tahun. Saya ingin menghajikan orang tua saya pada tahun 2025. Saya ingin membantu fakir miskin dengan mendonasikan sekitar Rp 10 juta perbulan ke panti jompo di dekat rumah saya. Saya ingin mengunjungi Yellow Stone National Parks bersama keluarga saya lima tahun dari sekarang. Dan sebagainya. Sangat baik kalau mimpi-mimpi itu kita visualisasikan, kita gambarkan, kita tempelkan foto-fotonya di buku impian, lalu diceritakan kepada orang-orang terdekat Anda.

Orang juga dapat berubah lewat pergaulan. Orang yang baru saja keluar dari tempat-tempat pendidikan keagamaan pun dapat menjadi seorang penjahat apabila dia secara intensif bergaul dengan para perampok, mempelajari teknik-teknik mereka, belajar mempraktikkannya dan seterusnya. Ingat cerita-cerita para pelaku pemboman di tanah air kita akhir-akhir ini, kan? Bahkan orang-orang baik pun akan menjadi tidak baik apabila mereka bergaul dengan orang yang salah.

Tetapi, jika kita sering bergaul, menjalin hubungan, berdiskusi, mendengarkan dan bertanya jawab dengan orang-orang kaya dan dermawan, pengusaha sukses, ulama yang rendah hati, pendeta yang suci, atau professor yang senang berbagi pengetahuan, ada kemungkinan bahwa kita dapat meniru kebaikan-kebaikan dan hal-hal positif dari mereka. Maka marilah bergaul dengan orang-orang positif ; kita dapat menjadi orang-orang yang positif seperti mereka.

Buku juga sangat menentukan pembentukan karakter kita. Membaca koran setiap hari untuk mendapatkan berita actual juga berguna; begitu juga membaca novel dan roman. Juga membaca buku-buku ilmu pengetahuan. Tetapi membaca buku-buku tentang motivasi, pengembangan diri, filsafat, keagamaan dan spiritualitas ternyata dapat membantu membuat kita menjadi lebih baik.

Bacalah buku-buku hebat dan best-seller seperti Berpikir dan Berjiwa Besar karangan David Schwartz dan Bagaimana Mencari Kawan dan Memengaruhi Orang Lain karangan Dale Carnegie. Jika kita membaca buku-buku tersebut setiap hari dan menghayatinya, niscaya kita pasti akan dibentuk menjadi pribadi-pribadi yang memiliki keunggulan, mampu menerima diri dan terus bersyukur atas cinta kasih Allah, dan mampu membangun persaudaraan dengan banyak orang.

Tentu saja, jangan lupakan untuk membaca Kitab Suci sesuai agama dan kepercayaan Anda.

Shalom. Salam. Peace. Paix, Pax, Tentrem

No comments: