Wednesday 15 October 2008

BURLA SUJATA: MERAIH KEUNTUNGAN Rp 700 JUTA PER BULAN


Dengan komputer jinjing dan televisi di rumahnya, Sujata bekerja memantau pergerakan harga saham. Sujata adalah investor saham andal di India. Tahun 2007 yang lalu, pendapatan bersihnya per bulan adalah sekitar US$ 49.910 (Rp 460.000) hingga US$ 76.260 (Rp 700 juta). Tahun ini, di tengah krisis keuangan global, Sujata tetap mencatat pendapatan tinggi dari saham-saham yang dia beli dan jual.

Yang luar biasa dari Sujata adalah karena perempuan kaya raya dan sangat disegani ini sebenarnya secara fisik lumpuh akibat kecelakaan tahun 2001 yang lalu. Pada tahun-tahun awal setelah kecelakaan yang melumpuhkannya, ia memang sempat merasa terpukul dan hampir putus asa, namun ia bangkit walapun untuk dapat beraktivitas ia memerlukan bantuan orang lain. Karena itu ia bekerja dari rumah. Yang dapat dipelajari darinya adalah bahwa ia tidak mau menyerah pada kelemahan fisiknya.

Hebatnya, pada tahun 2004 ketika dia hendak memulai usaha di bidang saham, Sujata tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan sama sekali tentang ekonomi, saham dan perdagangan saham. Ia dulu hanya tahu tentang toko kecil yang dimilikinya. Karena itu, Sujata menghabiskan waktu sekitar 1 tahun untuk belajar sendiri tentang saham dan perdagangan saham. Ia menghabiskan hari-hari dalam satu tahun dengan membaca buku, artikel surat kabar dan majalah, mempelajari analisis saham di televisi, membaca website tentang saham dan sebagainya. Sebagai orang yang tidak punya latar belakang yang kuat dalam ekonomi dan tidak dapat menghadiri kursus-kursus secara normal seperti orang lain, Sujata memang memerlukan waktu 1 tahun. Ia benar-benar sangat tekun belajar.

Mulailah Sujata terjun dalam perdagangan saham di tahun 2005. Saham pertama yang ia beli adalah saham blue chip milik perusahaan seperti Reliance Industries, Hero Honda, ACC dan IDBI. Pengalaman pertama itu dianggapnya gagal total karena ia memang tidak mendapat keuntungan apa pun. Ia belum tahu kapan saat yang tepat baik untuk membeli maupun menjual saham. Ia belajar dari banyak pengalaman kegagalan. Lambat laun, ia mulai memahami berbagai strategi sukses di pasar saham. Ia mencermati seluruh informasi dan saran dari berbagai saluran televisi bisnis, surat kabar dan teman-temannya yang paham tentang saham. Namun ia selalu berhati-hati dan disiplin mengolah dan menerapkan informasi itu. Sujata menyarankan jangan terlalu berani bertaruh dalam perdagangan saham melebihi perkiraan yang masuk akal. Pemain yang awam harus meminta ide dari toga broker saham. Kunci sukses lainnya adalah fleksibilitas dalam perdagangan saham. Ia bukan tipe orang yang tergesa-gesa. Tidak masalah baginya jika kadang-kadang ia rugi sedikit asal dengan perhitungan matang ia akan mencetak laba besar.

Hidup Sujata kini menjadi bergairah meskipun ia secara fisik memiliki keterbatasan. Ujarnya, “Kini saya memiliki keyakinan bahwa saya dapat melakukan segalanya seperti orang lain yang normal. Saya secara finansial telah mandiri.” Ya... dalam kelemahannya, Sujata telah menjadi kuat daripada sebelumnya.

(Diambil dan diringkat dari Seputar Indonesia, September 2007)

No comments: