swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/adryan-fitra-doktor-fisika-di-balik-sukses-obama-dan-jokowi
.
Untuk membaca
bagian pertama, silakan klik Adryan Fitra(Bagian I)
Namun, bukannya berbangga, reaksi ibunya yang guru SD PNS
justru di luar dugaan. “Waktu itu Ibu nangis-nangis lihat kondisi saya. Rambut
gondrong, kerja di kamar, bangun tidur siang, mata merah, tetapi kok banyak
duit. Jadi disangka bandar narkoba,” ungkap Adryan.
Saat itulah Adryan Fitra iseng menghubungi temannya,
seorang account manager Google, untuk mencarikan lowongan pekerjaan. Tak lama
kemudian ia diterima di kantor Google di Singapura. Tak diduga, dari sana,
kariernya di industri perpolitikan global dimulai.
Pada 2008 itu, tim kampanye Obama mengadakan kontes
promosi situs Myobama.com. Siapa pun yang paling hebat mempromosikan situs itu
akan ditarik menjadi tim kampanye digital mereka. Adryan mengikuti kontes itu
dengan menggunakan fasilitas kantornya. Ternyata menang. Sejak itulah dia
menjadi tim sukses Obama. Seiring dengan naiknya Obama menjadi pemimpin negara
adidaya itu, nama Adryan semakin populer sebagai ahli kampanye digital. “Di
Amerika saya menjadi tim underground Obama untuk mengelola ratusan ribu akun
media sosial di mana mereka bisa membuat, menggiring dan memperbaiki opini,”
Adryan memberi penjelasan singkat deskripsi pekerjaannya di AS.
Sesudah itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pun
memintanya membantu tim kerjanya di ranah digital. Tahun 2012 dia kembali
diminta tim Obama untuk membantu kampanye digital mereka. Lagi-lagi kemenangan
diraih Obama yang turut melambungkan kembali nama Adryan.
Saat itu, Adryan Fitra terpikir untuk melepas
perusahaan-perusahaannya di Indonesia karena merasa akan tinggal di AS untuk
waktu yang lama. Namun, tepat ketika itu, Hatta Rajasa menghubunginya dan
memintanya kembali ke Indonesia untuk membantu tim pemenangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa (PS-HR). Belakangan takdir berkata lain. Ternyata, Tim
PS-HR sudah memiliki tim digital sendiri. Saat itulah tim Jokowi menghubunginya
dan mengajak bergabung. Ada faedah lain yang dia peroleh seiring dengan
moncernya karier digitalnya. Kepercayaan orang tua berhasil diraihnya. “Jadi,
waktu itu Pak Jokowi dan Pak Hatta Rajasa sering main ke rumah, akhirnya orang
tua saya percaya pekerjaan saya,” ujar Adryan sembari tersenyum.
Dari berbisnis digital dan honornya sebagai tim sukses
kandidat presiden kaliber nasional sampai internasional, tentu saja pundi-pundi
uang Adryan gemuk terisi. Godaan berfoya-foya dari hasil kerjanya itu pun makin
kencang. Untung saja, sejak 2009 ia menempuh langkah cerdik, menyewa tim
keuangan pribadi untuk mengatur arus kasnya. “Soalnya kan bujangan, banyak
duit. Jadi, gak berasa ngeluarin uang. Tahu-tahu beli komputer harga Rp 100
juta. Cuma nafsu saja. Jadi, banyak barang yang dibeli jadi sampah tidak
terpakai. Nah, itu sebabnya saya punya tim keuangan pribadi untuk menasihati
soal keuangan saya,” papar Adryan Fitra.
Keberadaan tim yang mayoritas diisi anak muda itu membawa
banyak berkah baginya. Selain keuangannya terkontrol, bisnisnya pun sehat
berkembang. Pasalnya, tidak serupiah pun dana keluar tanpa persetujuan tim
keuangannya. “Mau beli Lamborghini dan Alphard buat disewain lagi saja mesti
minta persetujuan mereka,” kata Adryan.
Akan dilanjutkan ke bagian 3