Friday 26 September 2008

HEATHER ARMSTRONG - MEMBUAT MESIN UANG DENGAN CERITA PRIBADI


Heather Armstrong adalah pendiri situs Dooce, yang merupakan situs curhat bagi wanita modern. Ia adalah seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang anak. Heather tumbuh besar di daerah pinggiran Memphis, Tennessee, Amerika. Ia lulus dari Bartlett High School tahun 1993 dan pernah bekerja sebagai web designer di Los Angeles. Ia dipecat dari pekerjaannya sebagai web designer karena waktu itu ia sudah merancang website-nya sendiri. Ia mau menanggung resiko dipecat demi impiannya. Lalu hidup sebagai pengangguran pemabuk hingga menikah dengan suaminya saat ini dan pindah ke Utah, AS. Heather juga pernah mengalami depresi sehingga ia dibawa ke rumah sakit jiwa.

Dengar bekal pengalaman sebagai web designer, ia mencoba membuat situs sendiri. Sejak Oktober 2005 situsnya memiliki pendapatan dari iklan-iklan yang terpasang. Situs Dooce yang dibuat Heather Armstrong kini mampu menarik 850.000 pembaca setiap harinya dan mendatangkan banyak pengiklan. Situsnya berisi liku-liku perjalanan hidupnya setiap hari. Kekuatan situs Dooce adalah pada kelugasannya, ke-apaadanyaan-nya. Ia menuliskan semuanya dengan lugas, jujur, sederhana dan apa adanya sehingga jutaan orang menyukai tulisan-tulisannya. Misalnya, tanpa malu-malu Heather mengaku pernah berkencan dengan sejumlah aktor dan bertemu sejumlah selebritis di Los Angeles. Ia pernah juga bekerja selama beberapa tahun untuk lembaga yang menangani masalah kecanduan narkoba. Karena sifat sederhana dan lugas itulah ia tidak memerlukan dewan direksi atau orang lain untuk menyunting tulisan-tulisannya. Ia mengerjakannya sendiri.

Cerita-cerita sederhana Heather tidak saja disukai para ibu rumah tangga dan wanita pada umumnya, tetapi juga sangat disukai perusahaan-perusahaan besar yang ingin memanfaatkan ketenaran situsnya untuk memasarkan produk-produknya melalui iklan yang dipasang. Ada JC Penney and Crate&Barrel yang menjual furniture dan menawarkan tip-tip dekorasi. Ada Walgreens yang menjual jasa percetakannya.

Tahun 2008 ini, menurut Federated Media, penghasilan Heather dari situs Dooce-nya meningkat tujuh kali lipat daripada pendapatannya di tahun 2006. Tidak mengherankan bahwa Heather cukup senang dan menikmati hidupnya bersama keluarganya. Bahkan suaminya bisa keluar dari pekerjaannya untuk kemudian lebih banyak tinggal di rumah membantunya.

(Diambil dari Koran Seputar Indonesia)

Yang dapat kita pelajari dari usaha Heather Armstrong:
1. Untuk yang ingin membuat situs atau blog, mulailah. Penghasilan dari iklan dalam situs atau blog yang dibuat dengan benar dan baik dapat diandalkan.
2. Kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari internet (khususnya dengan membuat situs sendiri) sangat terbuka lebar dan hampir tidak ada batasnya.
3. Mulailah melakukan sesuatu yang telah kita rencanakan. Jangan menunda.
Berbisnislah dengan sesuatu yang kita senangi. Sambil menjalankan usaha itu, kita akan belajar banyak hal yang baru dan yang akan melengkapi kekurangan kita.
4. Arah dari semua usaha kita adalah kebahagiaan keluarga dan bermanfaat bagi banyak orang.

MAIR SAFTARI - SOSOK SUKSES PETANI

Sosok sukses Petani dan Pengelola Kebun dan Rumah Makan Strawberry Sukamantri Ciamis
(dari Koran Seputar Indonesia, Kamis 21 Agustus 2008 hl. 44)

Nama Mair Saftari adalah nama ikon yang tidak bisa dilepaskan dari Wisata Agroindustri di Ciamis, yaitu Wisata Kebun dan Rumah Makan Strawberry Sukamantri. Ia adalah sosok sukses di balik ketenaran kawasan itu.

Tetapi siapa menyangka bahwa dulunya ia bukan siapa-siapa. Mair Saftari lahir tahun 1953 dan hanya mengenyam pendidikan SD. Ia pernah menjadi tukang semir sepatu di tahun 1972. Ia menjadi pedagang oncom di Bandung tahun 1975. Pernah juga menjadi sopir angkutan kota di tahun 1978. Dari tahun 1978 s.d. 2003 ia menjadi pedagang di Pasar Andir dan Pasar induk Caringin Bandung. Selepas itu ia menjadi pengelola kebun stroberi Ciwidey dari tahun 1996-2003. Dan baru mulai tahun 2004 hingga sekarang Mair Saftari mendirikan sekaligus mengelola Kebun Strawberry dan Rumah Makan Sukamantri.

Kawasan agro wisata kebun dan rumah makan Strawberry Sukamanri terletak di wilayah kawasan wisata Ciamis Utara Jawa Barat, sektiar 40 kilometer menuju arah utara dari pusat kota Kabupaten Ciamis. Kebun stoberinya sendiri terletak tepat di Dusun Caringin, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Ciamis.

Anda bisa berkunjung ke kebun ini dan menikmati keindahan alam serta suasana perkampungan. Anda bisa memetik langsung stroberi matang dengan harga murah. Untuk satu kg buah segar, Anda cukup membayar Rp 25.000. Buah itu tidak saja segar teetapi juga bebas dari bahan-bahan kimia karena memang dikembangkan secara organic alias bebas bahan-bahan atau obat-obatan kimia.

Sejak tahun 2004 Mair Saftari merintis kebun strawberry di Sukamantri Ciamis. Ia mengelola kebun stroberi bersama kelompok tani Yuda Sari yang beranggotakan 10 orang dipimpin Mair Saftari. Usahanya bersama kelompok tani itu menjadikan Sukamantri sebagai kawasan wisata agro. Tahun 2006 pemerintah meresmikannya sebagai loakasi wisata agro industri.

Kebun Strawberry Sukamantri sendiri mempunya lahan seluas satu hectare, sedangkan kebun pendukung lainnya sudah dapat dijumpai dan tersegar di masing-masing rumah penduduk. Kelompok tani Yuda Sari sendiri hanya mengefektifkan lahan sekitar 300 meter persegi karena keterbatasan jumlah pekerja. Dari lahan 300 meter persegi, dihasilkan sedikitnya 30 kilogram, yang pada saat panen besar bisa mencapai 200kg. Harga per kg sekitar Rp 25.000. Mair dan keompoknya terus berinovasi. Antara lain ia memanjakan pengunjung kebunnya dengan 3 jenis stroberi dengan bibit impor yaitu jenis stroberi Holland, Prancis dan Jepang. Mair menekankan buah stroberi tidak boleh habis dipetik kendati setiap pekan selalu berbuah.

Yang dapat dipelajari dari kisah sukses Mair Saftari:
1. Ia adalah orang yang selalu mau belajar sesuatu yang baru. Ia belajar dari pengalaman-pengalaman yang ia dapatkan sebelumnya. Ia tidak menganggap hal-hal yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya sebagai sesuatu yang mubazir.

2. Ia adalah orang yang tidak takut membuat keputusan. Ia kerap berpindah-pindah profesi sampai ia menemukan sebuah usaha yang disenanginya dan memberinya kepuasan secara materi dan rohani. Ia berani mengambil resiko meskipun hal itu sering menyakitkan.

3. Ia selalu mau bekerja sama dengan orang lain. Ia sadar bahwa untuk mencapai keberhasilan usahanya, melakukan usaha dengan melibatkan orang-orang lain lebih baik daripada dengan melakukannya sendiri.

Alamat Bapak Mair Saftari: Dusun Caringin, Desa Cibeureum, Kec. Sukamantri, Kab. Ciamis, Jawa Barat.

(Thomas)

PURDI E CHANDRA


Purdi E. Chandra lahir di Lampung 9 September 1959. Purdi muda memulai berbisnis saat mendirikan Lembaga Bimbingan Tes Primagama pada 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Sebelumnya ia pernah kuliah di 4 fakultas yang berbeda di dua perguruan tinggi yaitu IKIP Negeri Yogyakarta dan Universitas Gajah Mada. Sekalipun demikian, ia tidak pernah menyelesaikan pendidikan di 4 fakultas itu. Dia meninggalkan bangku kuliahnya di UGM Yogyakarta dan mendeklasarikan diri sebagai Presiden Direktur Primagama Group. Purdi menjalankan Primagama dari yang semula cuma 1 outlet dengan hanya 2 murid menjadi ratusan outlet dengan ratusan ribu murid per tahunnya. Bahkan kini Primagama sudah menjadi holding company yang membawahi berbagai bidang usaha di bidang pendidikan maupun di luar pendidikan.

Purdi E. Chandra dikenal luas di Indonesia sebagai salah satu dari beberapa pengusaha “gila” di Indonesia. Sebut saja yang lain seperti Bob Sadino (pemilik Kem-Chick di Jakarta) dan Mr. Jogger (pemilik Pabrik Kata-kata) di Bali. Pengertian “gila” di sini tentu berkonotasi positif. Ia pernah tampil di Empat Mata sebagai tamu istimewanya Mas Tukul di Trans7. Ia juga beberapa kali menjadi nominator dan peraih penghargaan dari beberapa media, termasuk Majalah SWA dan Tajuk, serta lembaga internasional semacam Ernest & Young.

Ada beberapa hal menonjol yang dimiliki Purdi E Chandra. Salah satu yang menonjol dari orang ini adalah selalu berpikir positif terhadap berbagai hal, termasuk terhadap “kegagalan”. Purdi juga pernah “gagal” dalam berusaha... artinya ada sebagian dari usahanya yang harus ia tutup karena memang tidak mampu memberikan keuntungan. Namun sikap positifnya terhadap berbagai hal itu membuatnya mampu mengolah apa yang tampak “rugi” di mata orang lain menjadi potensi untuk meraih keberhasilan. Hal lain yang menonjol adalah sifat berani untuk memulai... Ia sangat menekankan penggunakan otak kanan... cara berpikir yang melompat-lompat dan tidak konvensional. Ia selalu berani memulai. Karena itu, nasihatnya bagi orang yang mau berbisnis adalah: Mulai saja! Jangan berpikir terlalu banyak... bahkan jangan berpikir... langsung saja mulai. Yang juga sangat menonjol adalah sifat egaliternya, sifat mau berbagi dengan orang lain, termasuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada siapa pun yang ingin menjadi pengusaha, sifat menghormati orang lain dengan segala potensinya, dsb.... mungkin karena ia memang selalu berpikir positif terhadap orang lain. Tidak mengherankan bahwa Purdi E Chandra adalah juga seorang yang religius dan penderma.

Saat ini kesibukan yang disenanginya adalah memberikan bimbingan kepada para calon entrepreneur baru sebagai mentor melalui Entrepreneur University – lembaga yang mengenalkan konsep Tanpa Nilai, Tanpa akreditasi, Tanpa Status, dan Tanpa Ijazah— diwisuda setelah jadi pengusaha. Entrepreneur University adalah terobosan luar biasa yang dapat menarik minat ribuan orang di berbagai kota untuk datang ke acara seminarnya, dan mendengarkan konsep yang diperkenalkan Purdi “Cara Gila Jadi Pengusaha”.

Nomor-nomor dan Alamat Kontak beliau
(diambil dari buku CARA GILA JADI PENGUSAHA):
Website : http://www.purdiechandra.com/
E-mail : purdiechandra@yahoo.com
Motivasi Hati 1000/hari REG_PURDI kirim ke 7475
HP 0813-1880-0999

Wednesday 24 September 2008

SOICHIRO HONDA



"Lihat Kegagalan Saya"


Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan".

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya Profesor B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilai saya jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengidap penyakit lever.

Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dan dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi...Kecintaannya kepada mesin mungkin merupakan 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam.

Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan.

Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu,hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.S

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekkan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah."Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya, " ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah, melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring instonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" - cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor.

Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.

Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa sukses itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.
Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang "Raja" jalanan.

5 Resep keberhasilan Honda :

1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu
memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda
senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.

(Thanks for Arief Kurniadi, who sent me this story)

CARA GILA JADI PENGUSAHA (Book Review)

Judul buku : Cara Gila Jadi Pengusaha-Virus Entrepreneur Jadi Pengusaha Sukses
Pengarang : Purdi E. Chandra
Penerbit : PT Elex Media Komputindo, Kelompok Kompas-Gramedia, Jakarta
Cetakan : September 2007
Jumlah hal. : 231

Buku ini terdiri dari sebuah Kata Pengantar dan 8 Bagian yang memuat 76 judul. Buku ini juga dilengkapi dengan DVD Video Seminar “Cara Gila Jadi Pengusaha” sebagai bonus.

Membaca buku ini dan menonton DVD-nya, Anda akan terserang sebuah virus yang cukup mematikan semangat loyo Anda. Seperti ditulis oleh Purdi E Chandra dalam Kata Pengantar, ia sedang menebar virus bernama Virus Entrepreneur. Virus ini cepat menular, membuat penderita bisa mengalami beberapa stadium bertahap, mulai dari demam, demam parah, bahkan kalau sudah akut bisa menjadi “gila”.

Ya… sudah sejak sekitar tahun 2002 Purdi E Chandra menyebarkan virus maut ini dan telah ribuan orang terserang. Anehnya, mereka yang terserang Virus Entrepreneur ini dan telah menjadi gila semuanya memiliki pola pikir baru dan berani mengambil langkah yang belum pernah dilakukan. Virus itu telah menyebabkan lahirnya para entrepreneur sukses alias pengusaha-pengusaha baru.

Purdi E Chandra mau mengatakan bahwa orang tidak cukup hanya mempunyai mimpi, namun orang harus dapat bertindak mewujudkan mimpi-mimpi itu. Kunci sukses baginya adalah melangkah dan terus melangkah dalam berbisnis dan bukan hanya mengangan-angankan langkah. Ia mencontohkan dirinya sendiri yang 25 tahun sebelumnya berani memutuskan keluar dari Perguruan Tinggi untuk memulai berbisnis bimbingan belajar di bawah Primagama Group yang dia dirikan. Kini bisnis Purdi E Chandra telah menjadi besar, tidak saja dilihat dari jumlah outlet Primagama yang telah mencapai lebih dari 600 buah, ia juga memiliki banyak bidang usaha yang lain.

Lewat pengalamannya dalam buku ini, Purdi E Chandra mengharapkan para pembaca untuk mendapatkan dan menerapkan pola pikir (mindset) baru tentang bagaimana mestinya memulai usaha: bukan memulai dengan uang, bakat, keturunan atau keahlian, apalagi pengalaman. Hanya ada satu modal untuk memulai usaha. Modal utamanya adalah berani mulai. Ibarat orang mau mandi, ia tidak perlu berpikir keras apakah nanti mandinya akan sukses. Kalau mau mandi, ya masuk saja ke kamar mandi dan terus mandi. Kalau di kamar mandi ternyata tidak ada handuk, kita toh masih bisa keluar dari kamar mandi untuk mencari handuknya.

Berani memulai, itulah intinya. Keberanian itu akan terjadi apabila orang mengubah mindset yang selama ini lebih mementingkan otak kiri daripada otak kanan. Otak kiri adalah otak yang rasional, yang terstruktur, yang terpola, yang terlalu banyak berpikir. Sedangkan otak kanan adalah otak yang tidak logis, yang selalu berpikir meloncat-loncat dan tidak terstruktur. Tetapi sudah menjadi kenyataan umum bahwa, walaupun otak kiri juga sangat penting, para pengusaha sukses adalah orang-orang yang lebih menggunakan otak kanan daripada otak kiri. Bahkan Purdi E Chandra mengatakan bahwa kalau Anda mau memulai usaha untuk menjadi pengusaha sukses, jangan berpikir… atau bisnisnya jangan terlalu dipikir. Ambil saja keputusan, mulailah… Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang berani mengambil keputusan, mengerjakan apa yang telah diputuskan dan berjuang di sana sampai ia menemukan apa yang diimpikannya.

Buku CARA GILA JADI PENGUSAHA ini wajib dibaca oleh mereka yang mau mengubah dirinya menjadi lebih kaya, lebih sukses, dan lebih berarti bagi keluarga dan orang lain. Ada banyak contoh dan penjelasan sederhana di dalam buku dan DVD ini sehingga Anda pasti akan mudah memahami gagasan-gagasan pengusaha sukses dari Indonesia ini. Buku dan DVD ini sangat cocok untuk Anda. Namun, sekali lagi, Anda harus waspada… Virus Entrepreneur dapat menyerang Anda…. Dan Anda akan menyesal… mengapa tidak membaca buku dan menonton DVD ini dari dulu.

(Thomas)